Tentang kamu,
tak akan ada habisnya.
Bukan palsu,
tapi tersandung buatku takut.
Bukan inginku
begini, tapi hutang akan luka meninggalkan bekas, permanen.
Aku atas
dirimu, ya aku rindukan kamu.
Telingaku rindu akan ringannya candamu.
Yang tak ku
dapat dengan hanya kembali memutar alunan itu, lagi dan lagi.
Semua berawal
dari mimpi dan kamu tinggal menjadi satu yang menjadi mimpi.
Setidaknya untuk
sekarang ini.
Tapi tulus bukan
hanya sekedar kata, mungkin rasa yang tertinggal untukmu.
Dalam sunyinya
pukul 3 dini hari...